PADANG|GofaktaNews.com– Lomba video yang diadakan oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Kuranji menuai sorotan...
PADANG|GofaktaNews.com– Lomba video yang diadakan oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Kuranji menuai sorotan, serta menuai kritik tajam. Hasil penjurian dinilai tidak objektif, diduga tidak profesional. Sejumlah pihak, termasuk salah satu praktisi hukum di Kuranji, Kota Padang, melayangkan kritik terkait dugaan ada ketidakprofesionalan dewan juri dalam menentukan pemenang.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, hasil penilaian lomba video tersebut tidak didasarkan pada jumlah penayangan video, melainkan pada jumlah suka (likes). Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, sebab kriteria yang seharusnya menjadi tolak ukur utama dalam lomba video populer adalah seberapa banyak video tersebut ditonton, Penayangan atau diakses oleh publik.
“Seharusnya pemenang lomba video itu ditentukan berdasarkan video yang paling banyak ditonton, bukan yang paling banyak di-suka. Ini seperti ada dugaan juri tidak profesional dan tidak kooperatif dalam menetapkan hasil lomba,” ujar seorang praktisi hukum yang juga warga Kuranji.
Dugaan ini menguatkan spekulasi bahwa ada faktor non-teknis yang memengaruhi keputusan juri. Kemenangan yang seharusnya jatuh pada video dengan jumlah penayangan tertinggi justru informasinya diberikan kepada video yang hanya unggul dalam jumlah suka. Praktisi hukum tersebut menambahkan, hal ini seperti dugaan ada menciderai prinsip keadilan dan objektivitas dalam sebuah kompetisi.
Dugaan ketidakprofesionalan ini juga dirasakan langsung oleh salah satu orang tua murid dari SD 32 Kuranji. "Sebagai salah satu orang tua, saya menilai panitia dan dewan juri tidak profesional dan kompetitif dalam memberikan penilaian," ungkapnya.
"Kami sangat berharap agar pihak penyelenggara dapat meninjau kembali keputusan dewan juri dalam penilaian hasil putusan nantinya dan memberikan penjelasan yang transparan. Ini penting untuk menjaga integritas kompetisi di masa depan," tambahnya, mengungkapkan kekecewaan atas hasil lomba yang dinilai tidak adil.
Hingga berita ini diturunkan, pihak KKG PAI Kecamatan Kuranji belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan tersebut. Masyarakat berharap agar pihak penyelenggara dapat meninjau kembali keputusan juri nanti untuk dalam penilaian dan memberikan penjelasan transparan demi menjaga integritas kompetisi di masa depan. Awak media masih terus berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait mengenai kejadian ini.
Pewarta : Tim
Editor : Redaksi